The Creator Love Story

Melalui apa yang saya tulis ini saya ingin share bagaimana sebenarnya Tuhan begitu mencintai manusia

Apa yang telah Dia lakukan sungguh luar biasa, semuanya itu "hanya" demi seorang manusia
hanya demi anda dan saya

Tentunya dalam tulisan ini banyak interpertasi pribadi saya sendiri, teman-teman yang membacanya boleh mengujinya

Kita mungkin sudah mengetahui kisah diusirnya Adam dari Taman Eden karena Adam tidak taat kepada perintah Tuhan

Kebanyakan dari kita (termasuk saya) menganggap ini adalah tindakan pendisiplinan dari Tuhan kepada manusia, dan pesan moral utama yang biasanya kita dapatkan dari peristiwa ini adalah "jangan melanggar perintah Tuhan"

Hal itu benar adanya
Namun saat ini saya ingin mengajak teman-teman sekalian untuk melihat kejadian ini dari kacamata Tuhan, dan bukan dari kacamata Adam

Manusia itu boleh dikatakan adalah "masterpiece" dari segala yang Tuhan ciptakan
Bisa kita lihat dalam proses penciptaanya, semua dijadikan Tuhan dengan FirmanNya saja, tapi untuk menjadikan manusia, Tuhan harus membentuknya dari debu tanah sebelum akhirnya meniupkan nafas kehidupan kedalamnya, suatu proses yang unik yang melibatkan tangan Tuhan sendiri, istilahnya, tangan Sang Raja Segala Raja sampai harus kotor oleh debu demi manusia itu bisa dibentuk

Bolehlah tanya kepada semua seniman yang ada di dunia ini, yang sudah menghasilkan ratusan atau bahkan mungkin ribuan karya. Seniman itu mencintai semua karyanya, tapi kepada karyanya yang "masterpiece" dia akan lebih menghargainya daripada karya yang lain yang "biasa-biasa" aja

Begitulah Tuhan Allah sangat mencintai manusia, bahkan mungkin lebih daripada malaikat sekalipun

Saya meyakini Tuhan sering sekali bergaul dengan manusia didalam taman Eden, dalam firman Tuhan kita dapati :

Kejadian 3
8. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.


kapan itu hari sejuk? mungkin pagi hari atau sore hari kan?

kenapa kok pada saat hari sejuk Tuhan berjalan-jalan dalam taman Eden dan berharap bertemu dengan Adam?
adakah yang berpikir bahwa pada hari sejuk itulah waktu biasanya Tuhan bertemu dengan Adam?

Anggap saja hari sejuk itu pagi dan sore hari, maka artinya Tuhan menemui Adam dua kali sehari, minimal ya satu kali sehari, yang artinya pada saat itu manusia bergaul intim dengan Tuhan setiap harinya, kita tidak bisa tahu pasti berapa lama hubungan keintiman ini berjalan, mungkin tahunan

Pernahkah kita punya sahabat karib yang selalu janjian untuk ketemu di waktu tertentu dan melakukan sesuatu?
Misalnya di cafe atau di tempat main?

Saya dulu waktu SD pernah punya sahabat yang pengennya kalo pulang sekolah itu jalannya ya sama dia bersama-sama
Pertama-tama kita janjian, untuk selalu ketemu di pintu keluar sekolah pada jam pulang, kira-kira jam 1 siang
Setelah hal ini terjadi berulang-ulang ya lama-lama kita ngga perlu janjian lagi
Apabila tak ada pemberitahuan sebelumnya (jaman itu lom ada hp) masing-masing kita akan otomatis menunggu di pintu keluar sekolah
Kalo ternyata yang ditunggu ngga dateng-dateng, ya pulang sendiri, tapi besoknya pas ketemu pasti akan nanya "kemana aja lu? gw tungguin juga lu"

Dalam Firman selanjutnya :

Kejadian 3
9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"


Saya meyakini itu bukannya Tuhan nyari tahu keberadaan Adam dalam konteks ngga tahu Adam dimana, tapi Tuhan mencari tahu keberadaan Adam dalam konteks "kan ini waktu ketemuan kita seperti biasanya, kamu kemana aja Adam?"
sama seperti saya menanyakan "kemana aja lu?" kepada teman saya yang kemarin tidak datang di tempat pertemuan seperti biasanya.

Kita saja sebagai manusia pasti sedih jika sahabat baik kita tidak menemui kita ditempat biasanya, apalagi Tuhan?

Bayangkan hati Tuhan saat itu yang ingin bergaul dengan manusia, Tuhan yang sudah "menyiapkan" hatiNya untuk bergaul dengan sahabat karibNya, bahkan mungkin yang sudah dianggap anakNya sendiri, harus sangat kecewa karena bukan saja Adam "mangkir" dari pertemuan biasanya, Adam juga didapati telah melanggar perintahNya

Saya dulu membayangkan Tuhan dengan muka yang tegas dan penuh wibawa menjatuhkan hukuman kepada manusia karena dosa-dosanya

Tapi sekarang saya meyakini mungkin Tuhan memberi hukuman kepada manusia sambil menitikkan air mata....

Tuhan sangat sedih karena Dia ngga bisa lagi bergaul dengan sahabat karibNya
makanya dalam hukumanNya itu pun Dia sudah merencanakan suatu rencana luar biasa untuk memulihkan hubunganNya dengan manusia, yaitu dengan lahirnya Yesus kedalam dunia (digambarkan sebagai keturunan perempuan dalam kitab Kejadian)

Sepanjang sejarah hidup tokoh-tokoh Alkitab pun, Tuhan selalu mencari cara supaya Dia bisa bergaul karib lagi dengan manusia seperti sedia kala

------

Setelah semuanya ini terjadi, muncullah satu Patriakh Israel yang sangat terkenal, yaitu Abraham, yang kita kenal sebagai bapa orang beriman

Pada waktu namanya masih Abram, dia dipanggil Tuhan dari Ur-Kasdim ke Kanaan
pada akhirnya sampailah dia di Kanaan, di suatu tempat yang namanya Hebron

Kejadian 12
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Kejadian 13
18. Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

kenapa Hebron?
Kalau kita baca kitab-kitab selanjutnya, Hebron ini tempat yang spesial sekali dimata Tuhan, Abraham dan isterinya dikubur di Hebron, Daud diurapi di Hebron, Absalom mau bayar nazar di Hebron, dan yang lainnya

Apa yang spesial dengan Hebron? Sampai Abraham harus dipanggil kesitu oleh Tuhan? Sampai Tuhan maunya memberkati raja-raja Israel pun di Hebron?

Hal menarik yang saya temukan adalah :
Hebron adalah tempat Tuhan menciptakan Adam, dari debu tanah Hebron-lah Adam diciptakan, Hebron juga adalah tempat pertemuan Adam dan Tuhan, bahkan konon Tuhan sendiri yang menguburkan Adam disana, Hebron juga dipercaya sebagai "pintu gerbang" dari taman Eden, menurut tradisi Yahudi

http://en.hebron.org.il/history/558

The Midrash reports:
Adam sat and pondered and he said :”For I know that You will return me to die and at meeting place of all living” (Job 30:23). “As long as I am still alive I will build a house outside of Mount Moria. He dug and built himself a house. Then he thought, these tablets (the Ten Commandments) which will be written by the hand of G-d will chase away the waters of the Jordan river; my body-made by G-d’s own hands and given a soul by Him. After my death my body and my bones will be taken and be made into idolatry. So, therefore, I will bury my casket deep under and inside the cave. Therefore, the Cave is called the Cave of the Machpela -The Multiple Cave and there is where they are: Adam and Eve, Abraham and Sarah, Isaac and Rebecca, Jacob and Leah. And therefore it is called Kiryat Arba - the city of the four - because four couples were buried there.

Rabbi Rehumai said: God Himself created Adam and He Himself took care of Adam at his death. No one knew of Adam’s burial place until Abraham came, entered the cave and saw him. As Abraham entered, the place was filled with the scent of the Garden of Eden and the voice of the ministering angels saying: “Adam is buried here. Abraham and Isaac will be prepared for this place.” Abraham saw the lit candle and went out. At that moment he developed a desire for the place.
(Zohar Ruth: 79, 4)


https://en.wikipedia.org/wiki/Hebron#Religious_traditions

A Jewish-Christian tradition had it that Adam was formed from the red clay of the field of Damascus, near Hebron

http://www.chabad.org/library/article_cdo/aid/588225/jewish/Cave-of-the-Patriarchs-Mearat-Hamachpelah.htm

The Zohar relates, that the Cave of Machpelah is special not by virtue of those who rest there, but because it is the gateway to the Garden of Eden. Adam, the first man, recognized the uniqueness of the location when he saw a ray of light emanating from the area. He therefore dug the cave as a burial place for himself and his wife. After Adam and Eve were buried there, the light was hidden.


Jadi, kenapa Abraham harus ke Hebron?
Apakah Tuhan tidak bisa memberkati dia di Ur-Kasdim? Seharusnya bisa kan?

Katakanlah itu sedikit "ego" dari Tuhan.... dimana Tuhan ingin mengenang masa-masa indah dimana dia bergaul dengan Adam begitu intimnya.... di tempat yang sama.... di tempat dimana Dia menciptakan manusia yang begitu dikasihiNya.... di tempat dimana Dia biasanya bergaul dengan manusia.... di tempat dimana Dia pertama kali menguburkan manusia yang sangat dicintaiNya....

Setelah ribuan tahun lewat... setelah murkaNya yang begitu menyala-nyala sehingga mendatangkan air bah ke atas bumi... ternyata diam-diam Tuhan masih begitu menghargai, mengenang, dan mengingat hubungannya yang sangat mesra dengan Adam... dan Dia ingin mengalami hal seperti itu lagi dengan Abraham...

Ah, Tuhan ternyata susah "move on" dari manusia

Satu hal yang pasti :
Tuhan sangat mencintai Adam
Tuhan sangat mencintai manusia
Tuhan sangat mencintai anda dan saya

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Agung - Song of Solomon - Kisah Cinta Gadis Sulam

Seri Kehidupan Kekal 1 - Tempat Tinggal Setelah Sorga? Ukuran Yerusalem Baru

Mencobai Tuhan - Menguji Tuhan